Resep Roti Manis

Jadi ini ceritanya semacam obsesi. Tiga kali bikin roti hasilnya gagal, tapi malah tambah penasaran. Googling sana, googling sini, akhirnya ketemu juga masalahnya dimana. Dan praktek yang keempat, akhirnya berhasil juga.

Roti manis 

Baking is different with cooking. Baking is like an engineering, cooking is an art.

Suka deh sama yang pertama kali ngomong ini. Tapi emang bener banget. Kalau masak, ada yang kurang-kurang dikit, bisa ditambahin di tengah jalan. Tapi kalau baking, salah di tengah jalan ya wassalam.

Sebenernya kalau dibilang pemula, ya ngga pemula-pemula banget. Dulu waktu praktikum proses pengolahan pangan, ada praktek bikin roti, ngga cuma sekali, tapi beberapa kali. Eh pas dipraktekin sekarang gagal juga toh. Yaahh namanya juga waktu kuliah. Udah lama. Bukunya pun entah kemana. Hehehe. Tapi bagian buku praktikum yang ngilang ini, saya sungguh menyesaall. Pengen ngopi punya adik kelas, someday. Soalnya ada pembahasan soal bikin bakso, selai, tortilla, chicken nugget, dll. Ilmunya aplikatif untuk emak-emak macam saya.

Ngomongin soal baking, peralatan baking di kampus tuh mantep. Ovennya gede, mixer heavy doughnya gede, mejanya semua stainless steel. Mahal itu alat-alatnya. Saya aja suka ngiler kepengen punya mixer heavy dough yang ciamik. Nanti kali ya kalau mau jadi pengusaha bakery. Aamiin. 

Anyway, kesalahan-kesalahan saya udah saya rangkum. Mudah-mudahan bermanfaat ya buat yang mau coba buat juga.

1.  Lupa kalau bikin roti harus pakai api atas bawah. Waktu itu cuma pakai api bawah aja. Jadinya rotinya pucat.

2. Oven saya ngga bisa bikin roti untuk dua layer. Harus satu yang di tengah-tengah aja. Waktu pengen dipindahin, yang ada roti malah kempes. Tapi mungkin beda oven, beda hasilnya.

3. Ngga bisa asal kopas resep dari internet. Karena ratio bahan cair dan bahan padat penting banget. Dua kali bikin keenceran, yang ada nguleninnya lamaa banget. Sejam lebih dong. Trus rotinya jadi lengket banget di mulut keesokan harinya.

4. Lupa kalau fermentasi roti dibagi menjadi tiga kali. Fermentasi awal, fermentasi tengah, dan fermentasi akhir. Nah bagian yang ini biasanya ngga dijelasin di resep-resep.

5. Suhu dan waktu pemanggangan harus pas. Ngga boleh kurang atau lebih. Untuk roti manis ini, suhunya 180 C selama 10 menit.

Okey, setelah panjang lebar, ini resep yang boleh banget dipraktekin. Saya re-cook dari websitenya rasa malaysia, cuma gulanya saya tambahin. Tanpa bread improver atau bread emulsifier, teksturnya tetap lembut.

Bahan:

1. 150 g tepung protein tinggi
2. 2.5 g ragi
3. 25 g gula pasir
4. 3 g garam
5. 1/2 butir telur ditambah susu full cream total sekitar 110 g
6. 15 g mentega tawar, suhu ruang
7. Isiannya suka-suka, saya pakai choco chip sama melted cheese

Cara membuat:

1. Bagi setengah bagian tepung kemudian tambahkan ragi dan aduk sampai rata. Tambahkan gula pasir dan garam. Aduk kembali.

2. Masukkan campuran telur dan susu sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.

3. Masukkan sisa setengah bagian tepung kemudian diaduk hingga rata.

4. Uleni selama sekitar 5 menit, kemudian masukkan mentega tawar. Uleni kembali hingga kalis elastis.

5. Setelah kalis elastis, bentuk adonan menjadi bulat. Tutup dengan kain dan diamkan hingga volume adonan mengembang menjadi dua kali dari ukuran semula.

6. Tinju adonan untuk menghilangkan gas.

7. Bagi adonan sesuai berat yang diinginkan. Bulat-bulatkan.

8. Istirahatkan adonan selama 10-15 menit dengan ditutup kain.

9. Kempiskan adonan dan isi dengan isian kemudian bentuk sesuai selera.

10. Istirahatkan kembali adonan selama 30-45 menit.

11. Panggang adonan dengan suhu 180 C selama 10 menit dengan api atas bawah.

12. Sesaat sesudah matang, segera olesi permukaan roti dengan mentega.

13. Diamkan hingga dingin kemudian simpan di wadah tertutup.

Selamat mencoba.

Komentar

Postingan Populer