Kejang tanpa demam (Part 2)

Alhamdulillah hari ini saya sungguh puas dan senang dengan hasil konsultasi ke dokter. Selain karena akhirnya saya bisa ketemu (lagi) sama dokter langganan fadhil, tapi juga karena hasil EEG fadhil bagus. Tidak ada paku tajam seperti saat EEG pertama kali. Tumbuh kembang fadhil pun sesuai usianya. Di usianya yang 7.5 bulan, fadhil sudah bisa duduk sendiri, bisa berdiri sendiri dengan bertumpu, merayap mundur, dan bicara bubbling. 

Jika melihat riwayat HIE (hipoksik iskemik ensefalopati) pada hampir seluruh bagian otak fadhil yaitu di bagian talamus, bangsal banglia, dan white matter parietal otak kanan dan kiri diserfai atrofi otak bagian depan, hampir sulit dipercaya bahwa tumbuh kembang fadhil sesuai dengan usianya. Apalagi fadhil tidak ikut kelas di klinik tumbuh kembang.

HIE memang sungguh hal yang menakutkan untuk semua orang tua karena HIE bisa menyebabkan cerebral palsy, begitu kata makalah kedokteran yang saya baca. Untung sekali kejang berulang tanpa demam yang terjadi pada fadhil cepat diketahui penyebabnya yaitu HIE. Mungkin jika saya telat mengetahui, dampaknya akan lebih fatal buat fadhil.

Masih ingat dalam ingatan saya saat dokter bilang tidak ada obat untuk menyembuhkan HIE, tapi dampak HIE dapat dikurangi dengan stimulasi, nutrisi, dan obat untuk mencegah terjadinya kejang lagi. Selain itu, saat dokter mengatakan bahwa HIE bisa menyebabkan terganggunya tumbuh kembang anak, hati saya hancur. Saya takut membayangkan fadhil tidak bisa beraktifitas seperti anak normal dan tergantung pada orang lain. Tapi dengan berbekal artikel kedokteran yang menyebutkan bahwa otak anak usia 0-2 tahun sangat plastis, saya menjadi optimis bahwa stimulasi dan nutrisi dapat memperbaiki kerusakan sel-sel otaknya.

Setelah melalui perjuangan selama lima bulan dan komentar positif dari dokter, rasanya tidak sia-sia keputusan saya untuk meninggalkan pekerjaan terlebih dahulu (baca: resign) demi memberikan stimulasi intensif pada fadhil. Kata dokter, progres fadhil sungguh luar biasa dan dokternya ingin mengetahui update hasil MRI setelah obat-obatan fadhil diputus. Mungkin, ini asumsi saya saja, dokternya ingin mengetahui dengan data tertulis bahwa stimulasi (memang) bisa memperbaiki kerusakan sel-sel otak anak.

Terlepas dari itu, catatan untuk diri saya sendiri dan orang lain, saya sungguh sedih jika orang tua telat memeriksakan penyebab kejang pada bayinya atau menganggap kalau kejang tersebut bisa hilang dengan sendirinya. Big no no! Saya sudah mengalami sendiri. Frekuensi kejang fadhil yang tadinya sebulan sekali, berubah menjadi seminggu sekali, dan malah menjadi sampai sehari sekali. Entah sudah berapa juta atau berapa milyar sel otak fadhil yang rusak karena kejang.

Kita sebagai orang tua dituntut untuk lebih peka terhadap tumbuh kembang anak. Gapapa agak rewel dikit, memastikan bahwa tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya. Jangan sampai kita telat mengetahui ada yang salah pada diri anak kita. Selain itu, jangan pernah juga dengerin omongan orang yang mengatakan nanti juga bisa, tenang saja. Kenapa? Soalnya bayi punya masa tenggang untuk mempelajari sesuatu sebelum akhirnya direkam dalam otaknya. Sebagai contoh, bayi akan mempelajari cara tengkurap di usia 3-5 bulan. Jika lebih dari 5 bulan belum bisa tengkurap, kita sebagai orang tua harus waspada karena kita akan lebih susah untuk mengajari cara tengkurap saat usianya lebih dari 5 bulan. Begitulah kata-kata dokter yang selalu saya ingat selama saya memberikan stimulasi ke fadhil.

Komentar

  1. Mbak, bolehkah lihat video anaknya ketika kejang? Anak saya mengalami hal yang sama sepertinya. Tp dia kejang2 kalau di dudukin di kursi/stroller, kadang sampai tiba2 tidur. Saya takut dia bukan tidur tp pingsan.
    Waktu <6m anak saya suka gerak reflek kyk kaget kalau tidur atau lg diem biasa.

    BalasHapus
  2. Mbak, bolehkah lihat video anaknya ketika kejang? Anak saya mengalami hal yang sama sepertinya. Tp dia kejang2 kalau di dudukin di kursi/stroller, kadang sampai tiba2 tidur. Saya takut dia bukan tidur tp pingsan.
    Waktu <6m anak saya suka gerak reflek kyk kaget kalau tidur atau lg diem biasa.

    BalasHapus
  3. maaf mbak saya ga videoin waktu itu karena durasinya sebentar banget. kalau ragu bisa cek ke dokter anak sub syaraf aja mbak.
    dulu fadhil juga kejang sesaat sebelum tidur.

    BalasHapus
  4. maaf mbak saya ga videoin waktu itu karena durasinya sebentar banget. kalau ragu bisa cek ke dokter anak sub syaraf aja mbak.
    dulu fadhil juga kejang sesaat sebelum tidur.

    BalasHapus
  5. Mbak saat kejang posisi fadil tidur apa terbangun?

    BalasHapus
  6. Maaf bun anak saya juga mengalami kejang di usia 1 tahun tp saya blm bsa bawa k spesialis anak karna blm ada rezekinya. Klo boleh tau waktu bunda habis brpa bun

    BalasHapus
  7. bunda boleh tau RS yg ada dokter syaraf anak yg bunda konsul itu di RS mana?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer